Berbicara tentang lagu patriotik Jerman, maka lagu Die Wacht am Rhein bisa dibilang merupakan yang paling terkenal. Die Wacht am Rhein sebenarnya adalah puisi yang ditulis oleh Max Schneckenburger (1819–1849) selama Krisis Rhine pada tahun 1840. Barulah pada tahun 1854, puisi yang ditulis oleh Max Schneckenburger tersebut digubah oleh Karl Wilhelm (1815–1873) — berjarak 7 tahun setelah kematian Max Schneckenburger pada tahun 1849. Dari situ, jadilah lagu Die Wacht am Rhein yang kita kenal sampai dengan hari ini.
Lagu Kebangsaan Kedua
Di Jerman pada era Perang Dunia I dan Perang Dunia II, lagu Die Wacht am Rhein sangat populer di kalangan masyarakat Jerman. Lagu Die Wacht am Rhein bisa dibilang merupakan lagu kebangsaan Jerman secara de facto—menyaingi Deutschlandlied sebagai lagu kebangsaan yang resmi pada masa itu.
Salah satu nama sandi untuk serangan yang dilakukan oleh Jerman juga menggunakan lagu Die Wacht am Rhein sebagai referensinya. Itu terjadi pada Pertempuran Bulge (16 Desember 1944 — 25 Januari 1945) yang memiliki nama sandi “Unternehmen Wacht am Rhein”.
Dari Lagu Patriotik ke Himne Kampus dan Film
Saat masa Perang Dunia I, sebuah lagu parodi muncul dari tanah Britania Raya yang berjudul When We’ve Wound Up the Watch on the Rhine (1914). Lagu ini ditulis oleh F.W. Mark dan digubah oleh Herman Darewski. Judulnya sendiri merupakan plesetan langsung dari lagu Jerman yang jauh lebih terkenal yaitu, Die Wacht am Rhein. Keberadaan parodi ini menandai bagaimana sebuah lagu patriotik dapat berubah bentuk menjadi media satire yang digunakan pada masa perang.
Jika kita menelusuri “perjalanan budaya” dari lagu Die Wacht am Rhein, maka salah satu penampakan yang paling ikonik adalah dalam film klasik Hollywood, Casablanca (1942). Dalam sebuah adegan dramatis di sebuah bar, tentara-tentara Jerman menyanyikan lagu Die Wacht am Rhein. Adegan tersebut kemudian berubah menjadi simbol perlawanan ketika para pengunjung Prancis berdiri dan menyanyikan La Marseillaise—lagu kebangsaan mereka—dengan suara yang lebih lantang, sehingga nyanyian lagu Jerman itu “tenggelam” di tengah luapan semangat patriotik Prancis. Konfrontasi musikal ini bukan hanya menjadi adegan yang kuat secara sinematik, tetapi juga memperlihatkan bagaimana lagu Die Wacht am Rhein digunakan sebagai representasi ideologi kekuasaan yang kemudian ditantang melalui musik pula.
Namun, lintasan budaya lagu ini tidak berhenti di medan perang atau layar lebar. Lagu Die Wacht am Rhein juga mengalami transformasi yang mengejutkan: dari simbol patriotik Jerman menjadi bagian dari tradisi akademik Amerika. Universitas Yale, salah satunya, yang menggunakan melodi lagu ini dalam himne mereka yang terkenal, Bright College Years. Himne tersebut telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kampus, dinyanyikan dalam momen-momen penting seperti wisuda atau reuni alumni. Tidak hanya Yale, Hotchkiss School yang berada di Lakeville, Connecticut, juga menggunakan melodi Die Wacht am Rhein dalam lagu kebanggaan mereka yang berjudul Fair Hotchkiss.
Lieb Vaterland, magst ruhig sein,
lieb Vaterland, magst ruhig sein,
Fest steht und treu die Wacht, die Wacht am Rhein!
Fest steht und treu die Wacht, die Wacht am Rhein!
Jika ditilik dari sejarahnya, Die Wacht am Rhein awalnya diciptakan sebagai ungkapan semangat patriotik dan perlawanan terhadap ancaman asing, terutama dari Prancis. Namun, yang menarik adalah bagaimana lagu ini pada awalnya begitu sarat dengan makna nasionalisme dan militerisme Jerman, justru mengalami pergeseran makna ketika didaur ulang di konteks yang sama sekali berbeda.
Pada akhirnya, Die Wacht am Rhein tidak lagi hanya berfungsi sebagai lagu perang atau simbol patriotisme semata. Lagu ini telah bertransformasi menjadi artefak budaya populer yang lentur: diparodikan, dipakai dalam film-fil, dan bahkan diadopsi sebagai lagu kebanggaan di beberapa Kampus. Jejaknya yang melintasi negara, medium, dan makna ini memperlihatkan betapa kuatnya daya hidup sebuah lagu yang tidak hanya tergantung pada asal-usulnya, tetapi juga pada cara dunia memperlakukannya dari masa ke masa.