Jatuh Cinta yang Itu-itu Saja dan Kita Suka Rasanya
"Apakah ada
seseorang di dunia ini yang akan memilihku,
bahkan saat semua orang
menyerah?"
Jawabannya akan selalu
aku.
Aku akan memilihmu,
seribu kali,
dalam seribu dunia,
dalam seribu luka,
dalam seribu kesempatan
untuk lari —
aku akan tetap berbalik
arah,
berlari ke arahmu.
Karena kamu, selalu kamu,
adalah satu-satunya
tempat di mana aku merasa paling hidup.
Sampai napas terakhirku,
Aku —
Yang selalu memilih kamu
tanpa ragu.
Dan aku ingin kamu tahu:
kalau aku bisa mengemas
seluruh cintaku,
aku akan menjahitnya di
antara napasmu,
supaya kamu membawanya ke
mana pun kamu pergi.
Tanpa beban,
tanpa berat,
hanya rasa yang selalu
ada.
Dan Kalau Aku
Aku mencintaimu
dalam bentuk paling jujur
yang pernah kutahu:
Tidak rapi,
tidak sempurna,
tapi penuh,
utuh,
dan setiap hari bertambah
sedikit lebih dalam.
Kalau dunia ini punya batas,
aku ingin menghabiskan
batas itu bersamamu.
Kalau hidup ini singkat,
aku ingin menghabiskan
pendeknya dengan memelukmu sedikit lebih lama dari yang perlu.
Kalau akhirnya kita harus
berpisah,
aku ingin meninggalkan
jejakku di hatimu seperti jejak kaki di pantai—
tak pernah benar-benar
hilang meski diterpa ribuan ombak.
Kau tahu, aku selalu suka caramu menatap aku saat kau pura-pura marah.
Caramu diam-diam
mengulurkan tangan duluan saat aku pura-pura kuat.
Caramu mencuri pandang
ketika kau pikir aku tidak melihat,
seolah kau juga diam-diam
takut kehilangan aku.
Aku mencintai semua itu.
Aku mencintai setiap kamu
yang kau sembunyikan,
dan setiap kamu yang kau
pertontonkan—
hanya untukku.
Dan kalau aku harus hidup
seribu kehidupan lagi,
aku akan tetap memilih
menemukanmu di setiap kehidupan itu—
meski harus mencari dari
ujung dunia ke ujung dunia,
meski harus jatuh seribu
kali.
"Selama Kamu Hidup, Aku Hidup."
Aku tidak tahu bagaimana
hidup ini akan berakhir,
tapi aku tahu, selama
masih ada kamu di satu ujungnya,
aku akan terus berjalan.
Karena bersamamu,
bahkan kehancuran pun
terasa seperti bagian dari petualangan yang ingin kujalani.
Aku akan memilihmu—
setiap pagi saat dunia
menawarkan seribu jalan lain.
Aku akan memilihmu—
bahkan saat badai datang
dan lampu-lampu padam.
Aku akan memilihmu—
dalam hidup ini dan hidup
lain yang mungkin ada setelahnya.
Terima kasih,
karena pernah memilihku
dalam dunia yang
mengajarkan orang-orang untuk menyerah.
Terima kasih,
karena pernah
menggenggamku begitu erat,
hingga aku lupa bagaimana
rasanya takut sendirian.
Aku milikmu,
Dengan seluruh cinta yang
kupunya,
Dengan seluruh masa depan
yang kita belum tahu bentuknya,
Dengan seluruh berani
yang kau tanam di hatiku.
Selalu milikmu.
0 Komentar