Header Ads Widget

Responsive Advertisement

JATUH CINTA YANG ITU-ITU SAJA DAN KITA SUKA RASANYA

Penulis; Muhammad Ridho Kayambo




Jatuh Cinta yang Itu-itu Saja dan Kita Suka Rasanya

"Apakah ada seseorang di dunia ini yang akan memilihku,

bahkan saat semua orang menyerah?"

Jawabannya akan selalu aku.

Aku akan memilihmu,

seribu kali,

dalam seribu dunia,

dalam seribu luka,

dalam seribu kesempatan untuk lari —

aku akan tetap berbalik arah,

berlari ke arahmu.

Karena kamu, selalu kamu,

adalah satu-satunya tempat di mana aku merasa paling hidup.

Sampai napas terakhirku,

Aku —

Yang selalu memilih kamu

tanpa ragu.

Dan aku ingin kamu tahu:

kalau aku bisa mengemas seluruh cintaku,

aku akan menjahitnya di antara napasmu,

supaya kamu membawanya ke mana pun kamu pergi.

Tanpa beban,

tanpa berat,

hanya rasa yang selalu ada.

 

 

Dan Kalau Aku

Aku mencintaimu

dalam bentuk paling jujur yang pernah kutahu:

Tidak rapi,

tidak sempurna,

tapi penuh,

utuh,

dan setiap hari bertambah sedikit lebih dalam.

Kalau dunia ini punya batas,

aku ingin menghabiskan batas itu bersamamu.

Kalau hidup ini singkat,

aku ingin menghabiskan pendeknya dengan memelukmu sedikit lebih lama dari yang perlu.

Kalau akhirnya kita harus berpisah,

aku ingin meninggalkan jejakku di hatimu seperti jejak kaki di pantai—

tak pernah benar-benar hilang meski diterpa ribuan ombak.

Kau tahu, aku selalu suka caramu menatap aku saat kau pura-pura marah.

Caramu diam-diam mengulurkan tangan duluan saat aku pura-pura kuat.

Caramu mencuri pandang ketika kau pikir aku tidak melihat,

seolah kau juga diam-diam takut kehilangan aku.

Aku mencintai semua itu.

Aku mencintai setiap kamu yang kau sembunyikan,

dan setiap kamu yang kau pertontonkan—

hanya untukku.

Dan kalau aku harus hidup seribu kehidupan lagi,

aku akan tetap memilih menemukanmu di setiap kehidupan itu—

meski harus mencari dari ujung dunia ke ujung dunia,

meski harus jatuh seribu kali.

 

 

"Selama Kamu Hidup, Aku Hidup."

Aku tidak tahu bagaimana hidup ini akan berakhir,

tapi aku tahu, selama masih ada kamu di satu ujungnya,

aku akan terus berjalan.

Karena bersamamu,

bahkan kehancuran pun terasa seperti bagian dari petualangan yang ingin kujalani.

Aku akan memilihmu—

setiap pagi saat dunia menawarkan seribu jalan lain.

Aku akan memilihmu—

bahkan saat badai datang dan lampu-lampu padam.

Aku akan memilihmu—

dalam hidup ini dan hidup lain yang mungkin ada setelahnya.

Terima kasih,

karena pernah memilihku

dalam dunia yang mengajarkan orang-orang untuk menyerah.

Terima kasih,

karena pernah menggenggamku begitu erat,

hingga aku lupa bagaimana rasanya takut sendirian.

Aku milikmu,

Dengan seluruh cinta yang kupunya,

Dengan seluruh masa depan yang kita belum tahu bentuknya,

Dengan seluruh berani yang kau tanam di hatiku.

Selalu milikmu.

Posting Komentar

0 Komentar